Perkembangan Ponsel GSM

Filed under: by: Senarai Kehidupan

Perkembangan Ponsel GSM

1G : AMPS (Advanced Mobile Phone System)

AMPS merupakan generasi awal dari perkembangan ponsel. Generasi ponsel ini menggunakan rentang frekuensi 824 Mhz – 894 Mhz. Karena terjadi jalur komunikasi dua arah, maka range frekuensi tersebut tentunya akan di bagi dua bagian, yang akan digunakan untuk sinyal uplink dan yang lain untuk downlink. AMPS menggunakan frekuensi 824 Mhz – 849 Mhz untuk uplink (sinyal yang berasal dari ponsel atau yang awam di sebut sinyal kirim/ transmit signal) dan frekuensi 869 Mhz – 894 Mhz untuk downlink (sinyal yang masuk ke dalam ponsel atau yang lebih di kenal dengan sebutan sinyal terima/ receive signal).

Generasi AMPS ini memiliki 832 frekuensi untuk setiap operatornya. Dengan pembagian 790 untuk suara dan 42 untuk data (kontrol). Dua frekuensi digunakan untuk membentuk 1 kanal. Jadi total ada 416 kanal dan dibagi dalam 7 sel. AMPS menerapkan modulasi FM (proses penumpangan informasi ke dalam frekuensi radio dengan menggunakan frekuensi sebagai proses penumpangannya). Lebar kanal suara dari generasi ini sebesar 30 Khz.

Teknologi lain yang setara dengan AMPS ini sendiri seperti NMT (Nordic Mobile Telephone) yang di gunakan di Switzerland, Netherlands (Belanda). TACS (Total Access Communications System) di gunakandi United Kingdom (Inggris). C-450 yang di gunakan di beberapa negara seperti Jerman barat, Portugal dan Afrika selatan. Radiocom 2000 di negara Perancis. Dan yang terakhir RTMI di Italia.

2G (sumber dari wikipedia)

Time Division Multiple Access (TDMA)

Cara kerja teknologi ini adalah dengan membagi alokasi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi peneleponan sekaligus dengan melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu dalam satu channel radio. Jadi, sebuah channel frekuensi dapat melayani tiga sesi peneleponan pada jeda waktu yang berbeda, tetapi tetap berpola dan berkesinambungan. Dengan merangkaikan seluruh bagian waktu tersebut, maka akan terbentuk sebuah sesi komunikasi.

Personal Digital Cellular (PDC)

PDC memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA. Perbedaannya adalah area implementasinya. TDMA lebih banyak digunakan di Amerika Serikat, sedangkan PDC banyak diimplementasikan di Jepang

iDEN

iDEN merupakan teknologi yang hanya digunakan di perangkat dengan merk tertentu (proprietary technology FBR). Teknologi ini merupakan milik perusahaan teknologi komunikasi terbesar di Amerika, Motorola, yang kemudian dipopulerkan oleh perusahaan Nextel. iDEN berbasis teknologi TDMA dengan arsitektur GSM yang bekerja pada frekuensi 800 MHz. Umumnya digunakan untuk aplikasi Private Mobile Radio (PMR) dan “Push-to-Talk”.

Digital European Cordless Telephone (DECT)

DECT yang berbasiskan teknologi TDMA difokuskan untuk keperluan bisnis dengan skala enterprise, bukan skala service provider yang melayani pengguna dalam jumlah yang sangat banyak. Contoh dari aplikasi teknologi ini adalah wireless PBX, dan interkom antartelepon wireless. Ukuran sell radio yang tidak terlalu besar menyebabkan teknologi ini hanya digunakan dalam rentang yang terbatas. Meskipun demikian, teknologi DECT mengalokasikan bandwidth frekuensi yang lebar, yaitu sekitar 32 Kbps per channel. Pengalokasian bandwidth frekuensi yang lebar ini menghasilkan kualitas suara atau data yang lebih baik dalam format standar ISDN.

Personal Handphone Service (PHPS)

PHS merupakan teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan di Jepang. Teknologi ini tidak berbeda jauh dari DECT yang juga mengalokasikan 32 Kbps channel untuk menjaga kualitasnya. Teknologi ini difokuskan untuk kepentingan di dalam lingkungan populasi tinggi sehingga coverage area FBR tidak terlalu luas. Biasanya teknologi PHS menempatkan BTS di lokasi sekitar area keramaian, seperti mall, dan perkantoran.

IS-95 CDMA (CDMAone)

CDMAone berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena teknologi ini berbasis Code Division Multiple Access (CDMA). Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakannya. Dengan adanya sistem pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi waktu masing-masing sesi dapat diatur. Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah 800 MHz. Namun, terdapat varian lain yang berada di frekuensi 1900 MHz.

Global System for Mobile (GSM)

Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz per satuan waktu. Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada perkembangannya frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz. Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para penggunanya. Selain itu, kemampuan roaming antarsesama provider membuat pengguna dapat bebas berkomunikasi.

Perkembangan

Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5G yang merupakan pengembangan dari 2 G. 2.5G mengaktifkan layanan kecepatan tinggi transfer data melalui jaringan 2G yang ada ditingkatkan. 2,5G adalah layanan komunikasi suara, sms dan data 153 kbps. Teknologi 2,5 G yang terkenal adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data for GSM Evolution). Sumber dari wikipedia

W-CDMA (3G)

Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan WCDMA (Wideband - Coded Division Multiple Access). W-CDMA adalah wideband spread-spectrum mobile air interface yang memanfaatkan metode CDMA untuk mencapai kecepatan lebih tinggi dan mendukung lebih banyak pemakai daripada pensinyalan TDMA dalam jaringan GSM. W-CDMA sendiri adalah pesaing dari CDMA2000. Kelebihan terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi dalam ruangan. 3G menyediakan layanan multimedia seperti internet, video streaming, dan lain-lain. Pengembangan dari 3G adalah 3,5 G yang memiliki kecepatan transfer data 2 mbps. W-CDMA (3G) merupakan teknologi yang lumayan baru. Kelebihan dari W-CDMA sendiri berada di protokol pengiriman berkecepatan lebih tinggi yang digunakan di sistem FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access) Jepang dan sistem UMTS

(sistem 3G) yang dirancang untuk menggantikan jaringan 2G GSM.

3.5 G

3.5 G adalah sebuah generasi yang mempunyai kelebihan dari data tranfernya. Di generasi ini yang memang yang dikembangkan dan ditonjolkan adalah kecepatan dari transfer data baik uplink ataupun downlink. Di generasi ini kita mengenal HSDPA dan HSUPA. HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) merupakan kecepatan akses transfer data ke ponsel. Kecepatan downlinknya sendiri berkisar antara 1.8 Mbps, 3.6 Mbps, 7.2 Mbps dan 14.4 Mbps. Sudah termasuk UMTS yang sudah dirilis untuk 5 spesifikasi. HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access) adalah kecepatan akses transfer data dari ponsel. Kecepatan uplinknya sendiri bisa mencapai 5.76 Mbps yang sudah termasuk UMTS yang dirilis untuk 6 spesifikasi

4G

Walaupun masih agak asing ditelinga tapi genersi ini sudah mulai dikembangkan. Sistem kerja dari 4G akan bisa maksimal apabila ditunjang dengan peralatan yang support dengan generasi ini. Karena menggunakan sistem yang khusus dan peralatan yang khusus, maka banyak kelebihan yang dimiliki oleh generasi ini. Kelebihan dari generasi ini adalah pada kapasitas jaringan yang besar dan dapat digunakan lebih banyak pengguna ponsel dalam waktu yang bersamaan. Teknologi 4G adalah kecepatan data berbasis 802.11b (11 mbps) bahkan 802.11g (54 mbps) dan untuk masa depan 802.11n (115 mbps).


0 comments: